1.
Pembentukan identitas individu
Ø Pembentukan kepribadian
sebagai identitas diri diperoleh
melalui proses sosialisasi. Sosialisasi diperoleh
seorang individu dari keluarga. Selanjutnya, sosialisasi diperoleh melalui lingkungan sekitar, sekolah, masyarakat, dan
lingkungan kerja.
A. Faktor Pembentukan Kepribadian dan
Identitas Individu
1. Faktor Biologis
Faktor biologis dapat mempengaruhi
perilaku kompulsif, pengendalian diri, komunikasi, dan minat seseorang.
Sebagai contoh, adanya perilaku
negatif terhadap orang-orang secara fisik memiliki kekurangan. Orang-orang yang
memiliki kekurangan fisik terkadang juga mengalami diskriminasi, misalnya sulit
mendapatkan pekerjaan di suatu instansi atau lembaga.
2.
Faktor Kelompok
Kehidupan manusia dipengaruhi oleh
kelompoknya. Jika individu bergabung dengan kelompok tertentu, berarti individu
mulai percaya dengan kelompok tersebut untuk memberikan pengaruh positif atau
negatif pada dirinya.
Pengaruh Kelompok dibedakan Menjadi dua bentuk
A. Kelompok Acuan
Kelompok acuan merupakan kelompok yang
menjadi refrensi individu untuk mempertimbangkan semua bentuk perbuatan yang
akan dilakukan.
B. Kelompok Majemuk
Kelompok majemuk menunjukan adanya
keragaman masyarakat.
Faktor Geografis
Ø Faktor geografis atau alam dapat
mempengaruhi kepribadian seseorang. Iklim, topografi, dan sumber daya alam
menyebabkan seseorang harus menyesuaikan diri terhadap kondisi alam.
Faktor Kebudayaan
Ø Kebudayaan merupakan pengetahuan yang
diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Pengetahuan tersebut berkaitan dengan niali dan norma sosial masyarakat.
Selanjutnya,
kebudayaan berkembang menjadi cara/jalan hidup masyarakat.
Faktor Pengalaman
Ø Pengalaman memiliki pengaruh besar untuk
membentuk kepribadian individu. Menutut paul B. Horton, pengalaman tidak
sekadar bertambah, tetapi menyatu dengan kepribadian individu.
B. Teori Pembentukan Kepribadian
Ø 1. Teori Peran
¡ George Herbert merupakan tokoh yang
memperkenalkan Role Theory (teori megenai peranan). Adapun tahapan sosialisasi
yang dilakukan manusia hingga terbentuk kepribadian sebagai berikut.
A) Tahapan
Persiapan (preparatory Stage)
Tahap persiapan
dialami individu sejak lahir ke dunia. Tahap persiapan merupakan tahap
pemahaman tentang diri sendiri. Pada tahap ini anak mulai melakukan tindakan
meniru dari proses sosialisasi secara perlahan.
B) Tahap
Meniru (Play Stage)
Pada tahap ini anak mulai meniru perilaku
orang dewasa. Anak mulai mengenal
lingungan keluarga dan masyarakat sekitar.
C) Tahap
Siap Bertindak (Game Stage)
Pada tahap ini anak mulai meningkatkan
imitasi. Anak mulai berinteraksi dengan teman sebaya untuk saling
bersosialisasi. Pada tahap ini anak sudah mencapai sosialisasi ekualitas
meskipun dilakukan tidak sadar. Anak juga sudah mampu membentuk
peraturan-peraturan yang dibuat untk mencapai keteraturan sistem dalam
interaksi dengan teman sebaya melalui permainan.
D) Tahap
Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Stage)
Pada tahap ini anak sudah mencapai
pendewasaan. Anak mampu memahami peran yang seharusnya dilakukan dalam
masyarakat.
Teori Cermin Diri
Charles Horton Cooley mengemukakan
teori cermin diri (looking glass-self). Pembentukan kepribadian seseorang
dipengaruhi oleh persepsi yang dikemukakan orang lain.
Menurut Charles Horton Cooley, proses
perkembangan kepribadian individu terjadi melalui tiga tahap berikut.
A) Seseorang menbayangkan pandangan
orang lain terhadap dirinya.
B) Seseorang membayangkan cara orang
lain menilai penampilan dan kepribadian yang ditamoilkannya.
C) Seseorang melakukan penilaian dan
mengambil keputusan atas perasaan dan penilaian orang lain terhadapnya.
2.Pembentukan Identitas Kelompok
Menurut Paul
B. Horton dan Chester L. Hunt, kelompok merupakan kumpulan orang yang mamiliki
kesadaran bersama akan anggotaan dan saling berinteraksi.
Dalam pembentukan identitas kelompok
terdapat peroses pembentukan yang didasari oleh identitas sosial anggotanya.
Menurut Tjafel dan Turner, proses pembentukan identitas sosial anggota kelompok
terjadi melalui tiga tahapan yaitu :
A)
Kategorisasi (Categorization)
Pada tahap kategorisasi, individu
mengenali dan mengelompokan identitas-identitas berdasarkan kategori sosial
seperti etnik, ras, religi, pekerjaan, dan status sosial.
B)
Identifikasi (Identification)
Pada tahap identifikasi, individu
mulai mengidentifikasikan dirinya sebagai anggota suatu kelompok. Dalam tahap
identifikasi, individu memiliki dua posisi. Pertama, individu dibangun
berdasarkan keanggotaan dalam suatu kelompok (social identity). Kedua, individu
memandang dirinya sebagai individu yang unik (personality identity).
C)
Perbandingan sosial
Pada tahap perbandingan sosial,
individu membuat perbandingan antara dirinya dengan anggota lain dalam rangka
mengevaluasi dirinya.
Ø Melalui tahapan tersebut dapat
disimpulkan bahwa identitas sosial kelompok merupakan ciri khas dari sebuah
kelompok yang dibentuk melalui beberapa tahap.
Terimakasih
BalasHapusArigato koszaimas
BalasHapus.........................................................
Terima kasih
Hapus