Rabu, 10 Agustus 2016

Faktor pembentukan Identitas Individu dan Kelompok (Sosiologi)

1. Pembentukan identitas individu
Ø Pembentukan  kepribadian  sebagai  identitas diri  diperoleh  melalui  proses  sosialisasi. Sosialisasi  diperoleh  seorang  individu  dari keluarga. Selanjutnya, sosialisasi  diperoleh melalui  lingkungan sekitar, sekolah, masyarakat,  dan  lingkungan  kerja.

A. Faktor Pembentukan Kepribadian dan Identitas Individu
1. Faktor Biologis
          Faktor biologis dapat mempengaruhi perilaku kompulsif, pengendalian diri, komunikasi, dan minat seseorang.
          Sebagai contoh, adanya perilaku negatif terhadap orang-orang secara fisik memiliki kekurangan. Orang-orang yang memiliki kekurangan fisik terkadang juga mengalami diskriminasi, misalnya sulit mendapatkan pekerjaan di suatu instansi atau lembaga.
2.  Faktor Kelompok
          Kehidupan manusia dipengaruhi oleh kelompoknya. Jika individu bergabung dengan kelompok tertentu, berarti individu mulai percaya dengan kelompok tersebut untuk memberikan pengaruh positif atau negatif pada dirinya.
Pengaruh Kelompok dibedakan Menjadi dua bentuk
A. Kelompok Acuan
          Kelompok acuan merupakan kelompok yang menjadi refrensi individu untuk mempertimbangkan semua bentuk perbuatan yang akan dilakukan.
B. Kelompok Majemuk
          Kelompok majemuk menunjukan adanya keragaman masyarakat.
Faktor Geografis
Ø Faktor geografis atau alam dapat mempengaruhi kepribadian seseorang. Iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan seseorang harus menyesuaikan diri terhadap kondisi alam.
Faktor Kebudayaan
Ø Kebudayaan merupakan pengetahuan yang diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pengetahuan tersebut berkaitan dengan niali dan norma sosial masyarakat.
Selanjutnya, kebudayaan berkembang menjadi cara/jalan hidup masyarakat.
Faktor Pengalaman
Ø Pengalaman memiliki pengaruh besar untuk membentuk kepribadian individu. Menutut paul B. Horton, pengalaman tidak sekadar bertambah, tetapi menyatu dengan kepribadian individu.
B. Teori Pembentukan Kepribadian
Ø 1. Teori Peran
¡  George Herbert merupakan tokoh yang memperkenalkan Role Theory (teori megenai peranan). Adapun tahapan sosialisasi yang dilakukan manusia hingga terbentuk kepribadian sebagai berikut.
A) Tahapan Persiapan (preparatory Stage)
 Tahap persiapan dialami individu sejak lahir ke dunia. Tahap persiapan merupakan tahap pemahaman tentang diri sendiri. Pada tahap ini anak mulai melakukan tindakan meniru dari proses sosialisasi secara perlahan.
B) Tahap Meniru (Play Stage)
      Pada tahap ini anak mulai meniru perilaku orang dewasa.  Anak mulai mengenal lingungan keluarga dan masyarakat sekitar.
C) Tahap Siap Bertindak (Game Stage)
       Pada tahap ini anak mulai meningkatkan imitasi. Anak mulai berinteraksi dengan teman sebaya untuk saling bersosialisasi. Pada tahap ini anak sudah mencapai sosialisasi ekualitas meskipun dilakukan tidak sadar. Anak juga sudah mampu membentuk peraturan-peraturan yang dibuat untk mencapai keteraturan sistem dalam interaksi dengan teman sebaya melalui permainan.
D) Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Stage)
       Pada tahap ini anak sudah mencapai pendewasaan. Anak mampu memahami peran yang seharusnya dilakukan dalam masyarakat.
Teori Cermin Diri
          Charles Horton Cooley mengemukakan teori cermin diri (looking glass-self). Pembentukan kepribadian seseorang dipengaruhi oleh persepsi yang dikemukakan orang lain.
          Menurut Charles Horton Cooley, proses perkembangan kepribadian individu terjadi melalui tiga tahap berikut.
A)  Seseorang menbayangkan pandangan orang lain terhadap dirinya.
B)  Seseorang membayangkan cara orang lain menilai penampilan dan kepribadian yang ditamoilkannya.
C)  Seseorang melakukan penilaian dan mengambil keputusan atas perasaan dan penilaian orang lain terhadapnya.
2.Pembentukan Identitas Kelompok
Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, kelompok merupakan kumpulan orang yang mamiliki kesadaran bersama akan anggotaan dan saling berinteraksi.
          Dalam pembentukan identitas kelompok terdapat peroses pembentukan yang didasari oleh identitas sosial anggotanya. Menurut Tjafel dan Turner, proses pembentukan identitas sosial anggota kelompok terjadi melalui tiga tahapan yaitu :
A) Kategorisasi (Categorization)
          Pada tahap kategorisasi, individu mengenali dan mengelompokan identitas-identitas berdasarkan kategori sosial seperti etnik, ras, religi, pekerjaan, dan status sosial.
B) Identifikasi (Identification)
          Pada tahap identifikasi, individu mulai mengidentifikasikan dirinya sebagai anggota suatu kelompok. Dalam tahap identifikasi, individu memiliki dua posisi. Pertama, individu dibangun berdasarkan keanggotaan dalam suatu kelompok (social identity). Kedua, individu memandang dirinya sebagai individu yang unik (personality identity).
C) Perbandingan sosial
          Pada tahap perbandingan sosial, individu membuat perbandingan antara dirinya dengan anggota lain dalam rangka mengevaluasi dirinya.
Ø Melalui tahapan tersebut dapat disimpulkan bahwa identitas sosial kelompok merupakan ciri khas dari sebuah kelompok yang dibentuk melalui beberapa tahap.



3 komentar: